KOTA BEKASI//sinyalbekasi.com - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto hadiri launching gerakan mari berinvestasi emas melalui sampah, yang dilaksanakan di SMAN 01 Kota Bekasi, Rabu (20/07).
Tri Adhianto meresmikan Pilot project tersebut sebagai bentuk cara bijak menangani sampah yang dapat dikonversi menjadi investasi emas. Ketua KCD wilayah 03 Asep Sudarsono menyampaikan dalam sambutannya, SMAN 01 dapat diberikan kepercayaan dikarenakan prestasi yang telah didapatkan terbilang sangat baik, SMAN 01 merupakan SMA Negeri terbaik ke 04 Tingkat Provinsi, terbaik ke 58 tingkat Nasional.
"Saya rasa SMAN 01 ini pasti bisa menjalani pilot project ini, karena jika dilihat prestasinya, SMAN 01 merupakan SMAN terbaik ke 04 tingkat provinsi, dan terbaik ke 58 tingkat Nasional," ucap Ketua KCD Asep Sudarsono.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Ketua KCD Korwil 03 Asep Sudarsono, Kepala Dinas Kota Bekasi Innayatullah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Yayan Yuliana, Kepala Sekolah SMAN 01 Kota Bekasi, Deputi Pegadaian area Bekasi Bapak Tinggi dan beberapa peserta siswa penerima tabungan emas.
Bapak Tinggi selaku Deputi Pegadaian area Bekasi menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kota Bekasi, Kepada Pihak-pihak terkait yang telah turut serta mensukseskan gerakan menabung sampah, selain dapat membantu mengurangi sampah plastik, pilot project tersebut dapat memberikan kesempatan Siswa berinvestasi emas.
"Terimakasih saya ucapkan kepada pemkot Kota Bekasi, khususnya kepada Plt. Wali Kota Bekasi dan pihak-pihak terkait yang telah membantu mensukseskan pilot project ini, harapannya selain mengurangi sampah plastik, pilot project ini juga dapat memberikan kesempatan siswa-siswa berinvestasi emas," pungkas Pak Tinggi.
Sebelum meresmikan pilot project tersebut, Tri Adhianto selaku Plt. Wali Kota Bekasi diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan, dalam sambutannya Tri menyampaikan, harapan kedepannya pilot project ini dapat dikembangkan, bukan hanya mengkonversi sampah plastik menjadi investasi emas, melainkan ada pengelolaan sampah dapur atau sampah basah yang kemudian bisa di daur ulang sebagai pupuk atau pakan maggot.
"Saya rasa ini pilot project yang baik, harapan kedepannya dapat dikembangkan lagi dalam pengelolaan sampah, bukan hanya mengumpulkan sampah plastik yang dikonversi jadi investasi emas, melainkam dapat didaur ulang menjadi pupuk atau pakan maggot, karena magot sendiri memiliki nilai ekonomis dan dapat dijadikan pakan nutrisi bagi unggas dan lele," Tutup Tri Adhianto.
Setelah diresmikan, kegiatan dilanjut dengan simulasi dropbox (tempat penampung sampah plastik) yang telah terkoneksi diaplikasi dan bisa dikonversi menjadi nilai gram emas logam mulia.
(Dwi)