Top ads

8 Bahaya Mengkonsumsi Jengkol Jika Terlalu Banyak

03 September 2022, 21:08 WIB Last Updated 2022-09-03T14:09:23Z
Deskripsi Gambar
Deskripsi Gambar


Bekasi//sinyalbekasi.com
- Jengkol mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, mengonsumsi jengkol secara berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Berikut manfaat dan bahaya jengkol.


Jengkol mungkin menjadi salah satu makanan favorit bagi sebagian orang. Namun kebanyakan mengkonsumsi jengkol bisa menimbulkan penyakit atau akrab disebut sebagai kejengkolan.


Biasanya setelah terlalu banyak makan jengkol, gejala yang akan terjadi yaitu gangguan pencernaan seperti nyeri perut, mual, diare, muntah, nyeri saat buang air kecil, dan adanya darah pada urine. Selain gejala tersebut, jengkol juga bisa berpengaruh pada gangguan ginjal.


Selain itu, Jengkol dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, mempercepat penyembuhan luka, serta banyak manfaat lainnya. Hal ini karena terdapat nutrisi penting di dalamnya antara lain vitamin A dan B, zat besi, kalsium, serta fosfor. 


Namun perlu diketahui, selain kandungan nutrisi tersebut, jengkol juga mengandung senyawa asam jengkolat yang bisa menyebabkan keracunan apabila terakumulasi terlalu banyak di dalam tubuh.


Dilansir dari laman resmi klikdokter.com, berikut ini merupakan efek kebanyakan makan jengkol yang sebaiknya Anda waspadai: 


1. Gangguan Pencernaan


Makan jengkol terlalu banyak bisa berbahaya, karena berisiko menyebabkan keracunan. Umumnya, seseorang akan menunjukkan gejala keracunan jengkol pada 5-12 jam setelah konsumsi.


Gejala yang timbul dapat berupa nyeri perut, mual, diare, muntah, nyeri saat berkemih, serta adanya darah pada urine.


Jika berlanjut terus, dapat terjadi gagal ginjal yang ditandai dengan tidak keluarnya air kemih atau air kemih yang keluar sangat sedikit.


Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan jengkol, di antaranya daya tahan tubuh, keasaman lambung, jumlah jengkol yang dikonsumsi, usia biji jengkol, dan cara memasaknya.


Mengonsumsi biji jengkol mentah dan setengah matang juga diduga berperan dalam terjadinya keracunan jengkol. Pasalnya, asam jengkolat dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif.


2. Penyakit Ginjal


Efek samping jengkol berikutnya, yaitu bisa menyebabkan penyakit ginjal, meski kasusnya jarang.


Gejala awalnya berupa nyeri perut suprapubis dan obstruksi saluran kemih.


Penyebab hal tersebut belum diketahui pasti. Namun, diduga terjadi karena pengendapan kristal asam jengkolat di sistem saluran kemih. 


3. Bau Mulut


Bukan rahasia lagi kalau efek samping makan jengkol akan meninggalkan ‘jejak’ tak sedap di mulut. Tapi, Anda dapat menyikat gigi dan berkumur setelah mengonsumsi jengkol untuk menghilangkan bau mulut tersebut. 


Tak hanya itu, makan jengkol juga menyebabkan bau menyengat di urine selama beberapa waktu. Bau yang menyengat tersebut berasal dari kandungan asam jengkolat.


4. Kerusakan pada Hati


Sebuah penelitian dilakukan pada tikus yang diberikan ekstrak asam jengkolat terus-menerus. 


Hasilnya, ternyata pada pemeriksaan histopatologi ditemukan perlemakan hati pada tikus tersebut. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai temuan ini.


5. Gangguan pada Jantung


Menurut penelitian, salah satu bahaya konsumsi jengkol terlalu banyak adalah munculnya hipertrofi atau pembesaran jantung.


Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh kerja ekstra jantung untuk membersihkan asam jengkolat atau berbagai jenis zat toksik lainnya.


Namun, penelitian tersebut dilakukan pada tikus sehingga belum diketahui efeknya pada manusia.


6. Gangguan pada Pankreas

Organ pankreas juga tampaknya dapat terpengaruh akibat kebanyakan makan jengkol. 


Pankreas adalah bagian tubuh yang tugas utamanya adalah untuk memproduksi hormon insulin, sebuah hormon yang penting untuk metabolisme glukosa.


Terlalu banyak makan jengkol dapat menyebabkan hipertrofi pankreas, yang mengidentifikasikan bahwa pankreas bekerja sangat keras pada konsumsi jengkol. Beberapa jaringan pulau Langerhans pankreas juga terlihat mengalami kerusakan.


7. Bau Kentut yang Menyengat


Meski tidak tergolong bahaya, jengkol bisa menyebabkan kentut Anda beraroma lebih menyengat. Bau tersebut berasal dari bakteri usus yang menghasilkan zat sulfur ketika Anda mengonsumsi jengkol.


Peningkatan frekuensi kentut juga bisa Anda alami akibat makan jengkol terlalu banyak.


8. Gangguan Kesadaran


Keracunan jengkol yang berat dapat menyebabkan hilangnya kesadaran. 


Keracunan asam jengkolat ringan ditandai dengan nyeri pinggang dan nyeri pada perut. Kondisi ini dapat diobati dengan minum air yang banyak serta pemberian natrium bikarbonat hingga gejala hilang.


Pada keracunan asam jengkolat berat, Anda akan mengalami air kemih berwarna merah, tidak bisa berkemih, atau tidak bisa minum. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.


Untuk mencegah terjadinya keracunan akibat kebanyakan makan jengkol, perlu diperhatikan hal-hal berikut:


Hindari mengonsumsi jengkol pada saat perut kosong (sebelum makan) dan/atau jangan disertai makanan/minuman lain yang bersifat asam.


Hindari mengonsumsi jengkol dalam keadaan mentah. Sebaiknya jengkol dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi agar kandungan asam jengkolatnya dapat berkurang. Jengkol mentah mengandung asam jengkolat lebih banyak daripada jengkol yang sudah dimasak.


Sebelum dimasak, biji jengkol dapat ditanam dahulu di dalam tanah agar kandungan asam jengkolatnya berkurang.


Minum air yang banyak setelah Anda mengonsumsi jengkol.

Jangan mengonsumsi jengkol berlebihan, terutama jika Anda memiliki gangguan ginjal.

Jengkol pada dasarnya baik dan menawarkan sejumlah nutrisi. Akan tetapi, bahaya jengkol bisa muncul bila dikonsumsi berlebihan.


(Dwi)

Komentar

Tampilkan

Terkini