Surat Az-Zariyat ayat 56 Tegaskan Tugas Mahkluk Ciptakan Allah SWT Agar Mengabdi dan Beribadah

11 Oktober 2022, 10:29 WIB Last Updated 2022-10-11T03:30:30Z
Deskripsi Gambar
Deskripsi Gambar


BEKASI//sinyalbekasi.com
- Al-Qur'an surat Az-Zariyat ayat 56 memberikan banyak pelajaran bagi umat manusia, ayat tersebut menegaskan tugas makhluk yang diciptakan Allah SWT yaitu mengabdi dan beribadah kepadanya.


Berikut arti dan bacaan Surat AZ Zariyat ayat 56.


وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ


Arab Latin: Wama Khalaqtul Jinna wal-insa Illa liya'budun.


Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku.


Dengan kata lain manusia dan jin diciptakan untuk mentauhidkan Allah dalam peribadatan.


Dikutip dari laman resmi darusalam.or.id. Ibnu Abbas berkata: Semua penyebutan ibadah dalam al-Quran maknanya adalah tauhid (Tafsir al-Qurthuby (18/193). Artinya, jika dalam al-Quran terdapat perintah untuk beribadah kepada Allah, maksudnya adalah tauhidkan Allah atau sembahlah (beribadahlah) hanya kepada Allah. Karena itu, makna ayat ini adalah: Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali agar mereka beribadah hanya kepadaKu.


Ibadah adalah penghambaan. Segala macam perbuatan atau ucapan yang dicintai dan diridhai oleh Allah. Termasuk juga amalan hati seperti cinta kepada Allah, tunduk; menghinakan dan merendahkan diri, takut, berharap, tawakkal, semuanya adalah ibadah.


Jika di dalam al-Quran dan hadits terdapat perintah terhadap sesuatu, maka sesuatu itu adalah ibadah. Jika Allah dan Rasulnya melarang sesuatu, maka meninggalkan sesuatu itu adalah ibadah.


Sebagian Ulama menjelaskan bahwa perasaan yang harus dibangun pada saat beribadah harus mengandung 3 hal:


(I) cinta dengan pengagungan,


(II) takut, dan


(III) berharap.


Barangsiapa yang dalam seluruh ibadah hanya mendasari pada cinta saja, maka ia adalah zindiq. Barangsiapa yang dalam seluruh ibadahnya hanya takut saja maka ia adalah Haruri (khawarij). 


Barangsiapa yang dalam seluruh ibadahnya hanya berharap saja, maka ia adalah Murji’ah. Barangsiapa yang menggabungkan perasaan cinta, berharap, dan takut dalam ibadah-ibadahnya, maka ia adalah seorang yang beriman.


(Dwi)




Komentar

Tampilkan

Terkini