SINYALBEKASI.COM - JAKARTA - Anggota komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, drh. Slamet meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi disektor perikanan dan kelautan. Pasalnya sektor tersebut dianggap memiliki potensi yang sangat besar namun belum terkelola dengan maksimal.
Ia juga mencontohkan sejatinya Indonesia adalah negara eksportir kedua terbesar di dunia setelah China untuk komoditas perikanan dunia, namun ketika melihat nilai ekspornya justru berbanding terbalik dimana Indonesia hanya menempati posisi 13 dunia.
"Ada gap yang cukup besar antara besarnya impor dengan nilai uang yang dihasilkan dari ekport komoditas perikanan tersebut, artinya ada persoalan dinilai tambah," ungkapnya di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Politisi senior Partai Keadlian Sejahtera ini juga meminta agar program-program yang sedang berjalan atau baru direncanakan pada tahun 2023 ini dapat mengakselerasi peningkatan kesejahteraan nelayan. Meskipun KKP mengklaim peningkatan Nilai Tukar Nelayan (NTN) terus terjadi namun ia mengklaim pemerataannya masih belum maksimal, misalnya NTN di Jawa dan Bali sudah diatas 100 sedangkan di daerah timur Indonesia misalnya NTT dan Papua masih 90 an artinya terdapat disparitas yang cukup mencolok.
"NTN ini kan indikator kesejahteraan nelayan, semakin besar nilainya maka semakin sejahtera nelayannya. artinya di Papua yang sumberdaya perikanannya sangat besar malah kesejahteraan nelayannya rendah inikan sebuah ironi," tegas slamet
Ia mengemukakan ada program program prioritas KKP yang cukup bagus misalnya kampong budidaya dan kampong nelayan maju. Kedua program tersebut perlu diakselerasi dan ditambah jumlahnya agar proporsional. Begitupun juga dengan kebijakan perikanan terukur yang harus berorientasi pada pengembangan nelayan daerah jangan hanya difokuskan untuk nelayan besar saja.
(Red)