Caleg DPR RI Dedy Miing Gumelar Sebut Parpol dan Politisi Dinilai Gagal Jadi Public Educator

21 Mei 2023, 17:08 WIB Last Updated 2023-05-21T10:08:09Z
masukkan script iklan disini


SINYALBEKASI.COM
Calon legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Gelora Dapil 6 Kota Bekasi - Kota Depok Tb. Dedy Miing Gumelar menyatakan, partai politik (parpol) dan politisi saat ini dinilai gagal menjadi public educator.


Hal itu dikarenakan masih saja muncul praktek politik uang (money politic). Tentu saja hal itu sangat tidaklah mendidik masyarakat, ujar Miing Bagito dalam acara Halal Bihalal Partai Gelora di RM. Wulan Sari, Jalan Kemakmuran, Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Minggu (21/05/2023).


"Bagaimana kita merubah paradigma berpolitik, Pertama, partai politik dan politisi itu gagal menjadi pablic educator selama ini, karena kenapa muncul terus politik uang. Selama ini orang minta di suap dulu baru memilih dikarenakan elit politik saat ini tidak mendidik masyarakatnya," ujar Miing kepada media. 


Selain itu, Miing yang juga sebagai Wasekjen DPW Partai Gelora Jawa Barat ini menegaskan, jika para elit politik tidak bisa mendidik masyarakat, maka akan menimbulkan kapitalism, yang hanya meyakini jika menyuap masyarakat itu dirinya baru dapat terpilih.


"Ini akan menimbulkan kapitalism, yang punya uang hanya yakin kalau dia nyuap baru bisa dipilih. Sekarang kita harus tunjukan tanpa menyuap pun kita bisa. Sesungguhnya kita harus didik masyarakat," tegasnya.


Ketika masyarakat menerima sembako, kata Miing, sesungguhnya mereka sudah menghina, dengan mempersepsikan seolah olah yang menyuap itu seorang dermawan. Padahal itu adalah sebuah penghinaan.


"Sebab apa, yang berhak di terima oleh rakyat yang memilih mereka itu lebih dari sekedar 20 kilo gram ataupun minyak goreng. Apa itu, kesejahteraan pendidikan, Kesejahteraan kesehatan dan juga Kesejahteraan ekonomi," lanjutnya.


Oleh karenanya, Miing menegaskan, kejadian tersebut adalah kegagalan partai politik dalam melahirkan kader sebagai pemimpin, yang seharusnya bisa melahirkan para wakil rakyat untuk membela rakyatnya. 


"Ini menurut saya, saya akan berani mengatakan, ini kegagalan partai politik juga didalam melahirkan kaderisasi sebagai pemimpin atau melahirkan para wakil rakyat yang memang seharusnya membela rakyat dan membela kebijakan kebijakan yang benar," pungkas dia. (Dwi)

Komentar

Tampilkan

Terkini