SINYALBEKASI.COM - Ada banyak orang cerdas di dunia dan kecerdasan itu memiliki ciri-ciri yang bisa terlihat oleh kita. Sebelum melihat ciri-ciri orang cerdas, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana kecerdasan seseorang diukur? Tentu saja salah satu jawabannya adalah lewat tes IQ. Penilaian ini secara khusus dirancang untuk mengukur bakat dan kemampuannya.
Namun ciri-ciri orang cerdas tak hanya ditandai lewat IQ (Intelligence quotient) tapi juga lewat EQ (Emotional intelligence). Inilah yang disebut sebagai kecerdasan emosional.
Emotional intelligence (EQ) adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan dan memahami emosi (baik emosi orang lain maupun emosi diri sendiri) dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Seseorang dengan emotional intelligence yang baik mampu mengontrol emosi saat marah, peka terhadap perasaan orang lain.
Dilansir dari ruangkerja.com Dalam keberhasilan kerja, kecerdasan intelektual hanya menyumbang 4%. Kemampuan akademik bawaan, nilai tes, dan kelulusan pendidikan tinggi tidak bisa memprediksi seberapa baik kinerja atau kesuksesan yang akan dicapai seseorang. Sebaliknya, kecakapan khusus seperti empati, disiplin, dan inisiatif, dapat memengaruhi keberhasilan kerja.
Kecerdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang dalam menggunakan keterampilan yang dimiliki, termasuk keterampilan intelektual.
Selain itu, kecerdasan emosional menurut Goleman adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
Ini 11 tanda-tanda kecerdasan yang jarang diketahui dan mampu membantu seseorang untuk memahami jenis kecerdasan yang dimilikinya.
1. Menghargai Kesendirian
Sebuah studi pada 2016 melihat potensi dampak persahabatan, kepadatan penduduk, dan kecerdasan terhadap kebahagiaan. Hasil studi itu menyimpulkan bahwa orang cerdas cenderung menghargai waktu sendiri.
Semakin banyak seseorang menghabiskan waktu untuk bersosialisasi, semakin sedikit pula waktu yang ia miliki untuk berpikir introspektif dan mengejar minat serta rencananya sendiri. Pada intinya, seseorang dapat dengan mudah memiliki hubungan sosial dan menghargai waktu yang dihabiskan bersama orang-orang terkasih selama memiliki cukup waktu untuk diri sendiri.
Bisa menghargai waktu untuk diri sendiri dan membaginya dalam hal interaksi merupakan salah satu tanda kecerdasan yang dimiliki seseorang.
2. Memahami Diri Sendiri
Memahami diri sendiri berhubungan dengan sifat dan kemampuan diri sendiri, nilai yang dianut dalam hidup, tujuan utama hidup, hingga keinginan, dan karakteristik hidup lainnya.
Orang yang mampu memahami identitas dirinya dengan kuat biasanya lebih merasa percaya diri dengan keterampilan yang dimiliki di manapun ia bekerja. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk melatih pemahaman terhadap diri sendiri adalah dengan berani menentukan langkah sesuai dengan nilai atau prinsip pribadi.
3. Selalu Ingin Tahu Banyak Hal
Tanda kecerdasan lainnya adalah memiliki rasa keingintahuan yang tinggi sehingga selalu berusaha mencari tahu lebih banyak tentang hal yang terjadi atau ilmu yang dipelajari.
Ciri-ciri orang yang memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak hal adalah memiliki keterbukaan pikiran dan kemauan untuk selalu belajar.
Segala bentuk keingintahuan tersebut berkaitan erat dengan kecerdasan. Dalam sebuah studi pada 2016, para peneliti mengeksplorasi faktor-faktor potensial yang mungkin mempengaruhi keterbukaan pikiran dengan melihat data dari 5.672 orang sejak lahir hingga usia 50 tahun.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa anak-anak yang memiliki skor IQ lebih tinggi pada usia 11 tahun cenderung menunjukkan keterbukaan yang lebih besar terhadap pengalaman pada usia 50 tahun.
4. Memiliki Kemampuan
Mengamati dan Mengingat
Memiliki memori yang baik, yakni kemampuan untuk menyimpan dan memproses informasi tertentu, juga menunjukkan kecerdasan.
Faktanya, kemampuan untuk memperhatikan dan mengamati dapat berhubungan dengan berbagai jenis kecerdasan. Contohnya, mata yang bagus dalam mengamati dan mengingat sebuah karya, kemungkinan memiliki kecerdasan dalam bidang spasial-visual. Sementara orang yang mudah mengingat apa yang dibaca atau didengar menandakan kecerdasan verbal-linguistik.
Selain itu, Gardner mengatakan, pemahaman yang mendalam tentang alam bahkan juga bisa menjadi jenis kecerdasan, yakni kecerdasan naturalis. Kecerdasan tersebut mungkin muncul sebagai kemampuan bawaan untuk mengenali pola atau perubahan dalam lingkungan alam.
Kecerdasan juga bisa muncul dalam konteks fisik. Kecerdasan kinestetik-jasmani yang tinggi dapat menghasilkan ketangkasan dan koordinasi yang lebih baik. Orang dengan memori fisik yang baik dapat mengingat pola gerakan dan dapat menirunya tanpa banyak usaha.
Salah satu contoh orang dengan memori yang baik dalam konteks fisik, seperti mengingat arah jalan, mampu mengingat gerak tarian yang rumit, hingga mengingat detail-detail aktivitas tertentu.
5. Kemampuan Beradaptasi
Kemampuan beradaptasi atau kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan situasi atau peristiwa yang berubah adalah salah satu komponen kunci dari kecerdasan. Mengutip Healthline, sifat ini juga dapat terhubung dengan ketahanan, yaitu kemampuan untuk pulih dari kesulitan.
Salah satu tanda orang yang memiliki kemampuan mudah beradaptasi adalah mampu bangkit serta tidak pantang menyerah dari ketidakpastian dan tuntutan yang ada di depan mata. Bahkan ketika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Karakteristik ini menekankan kecerdasan seseorang, terutama ketika menghadapi kesulitan dengan selera humor atau ditanggapi dengan santai penuh candaan.
6. Mampu Menjaga Perdamaian
Selalu berusaha menjaga perdamaian bukanlah sifat yang bisa dimiliki semua orang. Tidak banyak juga yang mengetahui bahwa keterampilan ini menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang.
Sebab, seseorang yang senang meredakan dan mendamaikan konflik sebenarnya memiliki beberapa komponen kecerdasan, seperti mampu membaca bahasa tubuh orang lain yang menunjukkan tanda-tanda akan berkonflik, berempati dengan mendengarkan dan memahami cerita lengkap dari kedua pihak, dan turut menyusun strategi sebagai solusi permasalahan kedua pihak.
7. Cenderung Khawatir Terhadap Banyak Hal
Pada dasarnya, khawatir sama seperti mempersiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan tidak sesuai harapan. Orang memiliki kecemasan umumnya menghabiskan banyak waktu untuk berpikir tentang hal-hal yang mungkin tidak akan terjadi.
Sisi positif dari kekhawatiran ini menunjukkan kecerdasan yang lebih besar. Melalui studi kecil pada 2011, para peneliti menjelaskan bahwa orang dengan IQ tinggi sering merasa khawatir.
Kekhawatiran ini membuat mereka melakukan brainstorming untuk menangani situasi atau memikirkan cara untuk menghindari masalah.
8. Punya Hewan Peliharaan
Ternyata, memiliki hewan peliharaan termasuk menjadi salah satu tanda kecerdasan seseorang. Sebab, hewan peliharaan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental manusia.
Seseorang yang memelihara hewan cenderung tidak merasa kesepian, merasa lebih mudah untuk mengelola stres, dan mengalami lebih sedikit gejala depresi.
Berbicara dengan hewan peliharaan saat kesal sama seperti berbicara pada diri sendiri. Melampiaskan rasa frustrasi kepada hewan peliharaan yang selalu 'mendengarkan' dapat membantu memproses rasa sakit dan kesusahan yang mengarah ke suasana hati yang lebih baik.
Hal tersebut dapat menjadi cara yang baik untuk mengelola emosi. Pengaturan emosi yang baik adalah tanda kunci kecerdasan emosional.
9. Mudah Berempati
Empati adalah kemampuan untuk turut merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan dari sudut pandang orang lain. Empati adalah komponen kunci dari kecerdasan emosional. Kecerdasan ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami emosi dan mengekspresikannya dengan cara yang sehat dan produktif.
Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk berempati adalah mengakui emosi diri sendiri. Orang dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi umumnya memiliki kesadaran yang cukup baik tentang apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain.
Empati juga dapat muncul sebagai tingkat pertimbangan dan penerimaan yang lebih dalam dari berbagai pengalaman orang lain. Tanda kecerdasan jenis ini dapat dikembangkan melalui sejumlah kebiasaan, seperti belajar banyak tentang orang lain dan mengungkapkan kepedulian terhadapnya.
10. Kecerdasan Fisik
Kecerdasan juga bisa muncul dalam konteks fisik. Kecerdasan kinestetik-jasmani yang tinggi dapat menghasilkan ketangkasan dan koordinasi yang lebih baik. Orang dengan memori fisik yang baik dapat mengingat pola gerakan dan dapat menirunya tanpa banyak usaha.
Salah satu contoh orang dengan memori yang baik dalam konteks fisik, seperti mengingat arah jalan, mampu mengingat gerak tarian yang rumit, hingga mengingat detail-detail aktivitas tertentu.
11. Pandai Mengatur Emosi
Cara seseorang dalam mengelola emosi dapat menjadi parameter tentang tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki. Pada umumnya, orang dengan kecerdasan emosional tinggi dapat mengenali emosi yang kompleks dan memahami bagaimana emosi itu mempengaruhi pilihan dan perilaku.
Selain itu, mereka juga cenderung menanggapi emosi secara produktif, melatih pengendalian diri untuk mengungkapkan perasaan pada waktu yang tepat, dan mengungkapkan perasaan dengan cara yang aman dan sehat.
(Dwi)