SINYALBEKASI.COM - Setiap orang yang tertidur pasti akan bermimpi, meskipun banyak yang mengaku tidak mengingatnya saat terbangun. Sebagian orang percaya bahwa mimpi itu membawa suatu pertanda.
Selain itu, istilah mimpi dalam bahasa Arab disebut juga dengan ar-Ru'ya dan al-Hulm. Keduanya sama-sama memiliki arti mimpi. Ar-Ru'ya digunakan sebagai sebutan untuk mimpi yang baik, sementara al-Hulm digunakan untuk menyebut mimpi yang buruk.
Terdapat penjelasan bahwa mimpi yang baik datangnya dari Allah SWT, adapun mimpi buruk berasal dari setan.
Rasulullah SAW menerangkan dalam sabdanya: "Ar-Ruya (mimpi) yang benar itu datang dari Allah, sedangkan al-Hulm berasal dari setan," (HR. al-Bukhari).
Baik dalam Al-Qur'an maupun hadits, perkara mimpi ini diungkap dengan jelas sesuai dengan ajaran kemuliaan sehingga manusia dapat terlindung dari penafsiran dan kepercayaan yang sesat.
Lalu, bagaimanakah jenis mimpi dalam Islam sebenarnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini, seperti dilansir dari berbagai sumber 3 Jenis Mimpi dalam Islam
1. Ru’ya al-Hasanah (Ru’ya Ash Shalihah)
Pertama adalah mimpi yang baik. Mimpi ini datangnya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Cirinya, mimpi tersebut membahagiakan, menggembirakan, disenangi, tanpa dipikirkan atau dilamunkan sebelumnya. Ketika ia bangun, hatinya bersuka cita dengan mimpi tersebut.
2. Ru’ya as-Sayyi’at (Ru’ya at Tahzin Min Asy Syaithan).
Yakni mimpi buruk yang datangnya dari syetan. Cirinya, mimpi itu menakutkan, menyedihkan, atau membuat gelisah, tanpa dipikirkan atau dilamunkan sebelumnya. Ketika seseorang terbangun dari mimpi ini, hatinya gelisah dengan mimpi tersebut.
3. Haditsu an-Nafsi
Mimpi ini berasal dari pikiran atau imajinasi. Inilah yang paling sering terjadi. Ketika seseorang sedang memikirkan sesuatu atau memiliki imajinasi tertentu, hal itu kemudian muncul di alam mimpi.
Doa mengalami mimpi
Do’a Ketika Mengalami Mimpi Baik
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ قَطْلَ الْحَاجَتِ
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi hajatku”.
Do’a Ketika Mengalami Mimpi Buruk
هُوَ اللهُ ، اَللهُ رَبِّيْ لَا شَرِيْكَ لَهُ. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ ييَحْضُرُوْن
Artinya: “Dialah Allah, Allah Tuhanku. Tiada sekutu bagi-Nya. Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan para hamba-Nya, dan godaan setan. Aku pun berlindung kepada-Nya dari kepungan setan itu.”
Doa lainnya
أَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَان وَسَيِّئاَتِ اْلأَحْلاَمِ
Artinya: “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan buruknya mimpi.”
(Dwi)