SINYALBEKASI.COM - Keberadaan tikus di lingkungan atau pun tempat tinggal tentu sangat mengganggu kenyamanan. Banyak orang dibuat geram dengan hadirnya hewan pengerat ini.
Hewan bertubuh kecil ini memang dibenci banyak orang karena hidup di daerah yang kotor seperti got, loteng, karung, basement, hingga gudang. Apalagi tikus kerap kali merusak barang-barang di rumah.
Selain itu, Tikus yang masuk ke rumah juga menjadi pembawa penyakit yang sangat berbahaya bagi penghuni rumah itu sendiri, Hewan ini juga dikenal sebagai hewan pembawa beberapa penyakit yang tidak bisa di anggap remeh.
Melansir dari helosehat.com, ini 6 jenis penyakit yang disebabkan oleh kuman pada tikus di bawah ini.
1. Hantavirus
Hantavirus adalah kelompok virus yang menyebar melalui tikus dan dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Infeksi hantavirus apa pun dapat menimbulkan penyakit akibat paparan tikus pada manusia.
Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) pertama kali ditemukan pada tahun 1993. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit ini ditularkan oleh jenis tikus rusa, tikus berkaki putih, tikus padi, dan tikus kapas.
Penyakit dari hewan pengerat yang satu ini menular ketika Anda menghirup partikel dari urine, kotoran, atau air liur tikus yang ada di udara. Anda juga bisa terinfeksi jika menyentuh atau memakan sesuatu yang bersentuhan dengan sesuatu yang pernah terkena tikus. Digigit tikus juga bisa berakibat terkena penyakit ini, meskipun kasusnya jarang.
Gejala awal hantavirus (HPS) sangat mirip dengan gejala flu, seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Muntah
- Diare
- Sakit perut
Sekitar 4 hingga 10 hari kemudian, orang yang terkena mungkin juga mengalami batuk, sesak napas, dan penumpukan cairan di paru-paru.
Tidak ada perawatan, obat, atau vaksin untuk mengatasi hantavirus. Namun, orang yang terkena penyakit ini harus segera mendapatkan perawatan medis di ruang perawatan intensif. Nantinya, Anda akan diberikan terapi oksigen untuk mengurangi efek dari gangguan pernapasan parah.
2. Hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)
Sama seperti hantavirus, HFRS adalah demam yang muncul bersamaan dengan perdarahan (hemoragik) dan disertai sindrom ginjal. HFRS termasuk penyakit seperti demam berdarah, demam berdarah epidemik, dan epidemi nephropathia. Penyebaran penyakit yang disebabkan oleh tikus ini serupa dengan penyakit hantavirus.
Penyakit ini biasanya berkembang di dalam tubuh mulai dari 2-8 minggu setelah terkena. Gejala awal bisa ditandai dengan kondisi di bawah ini:
- Sakit kepala terus-menerus
- Nyeri punggung dan perut
- Demam
- Menggigil
- Mual
- Penglihatan kabur
Terkadang, penyakit ini juga bisa ditandai dengan wajah, mata, dan kulit yang berwarna agak kemerahan. Gejala parah juga bisa muncul ketika seseorang mengalami penyakit ini, yaitu tekanan darah rendah, syok akut, hingga gagal ginjal akut.
HFRS diatasi dengan mengontrol jumlah cairan dan elektrolit dalam tubuh Anda. Selain itu, penyakit yang disebabkan oleh tikus ini juga bisa diatasi dengan:
- Pemeliharaan kadar oksigen dan tekanan darah
- Dialisis untuk mengatasi kelebihan cairan yang parah
- Obat ribavirin yang diberikan melalui infus
3. Penyakit pes
Penyakit pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestisida yang ditularkan oleh tikus dan hewan pengerat lainnya. Bakteri penyebab penyakit pes ini dibawa oleh kutu yang tertular dari hewan pengerat, sehingga kutu kemudian akan menyebarkan bakteri tersebut saat menggigit tubuh Anda.
Umumnya, penyakit pes tersebar di daerah yang lingkungan padat penduduk dengan sanitasi yang buruk. Gejala penyakit pes yang paling sering terjadi, yaitu munculnya pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, ketiak, atau leher.
Dalam beberapa kasus, penyakit pes bisa menyerang paru-paru. Kondisi ini tentu sangat membahayakan karena bisa dengan mudah menular dari orang ke orang, melalui droplet atau tetesan air liur saat batuk atau bersin. Komplikasi penyakit dari tikus ini bisa berujung pada meningitis, bahkan kematian.
Anda perlu segera dilarikan ke rumah sakit jika mengalami penyakit pes. Dokter akan menangani penyakit yang disebabkan oleh tikus ini diatasi dengan antibiotik.
4. Lymphocytic chorio-meningitis (LCM)
Lymphocytic chorio-meningitis (LCM) adalah penyakit dari tikus yang disebabkan oleh virus choriomeningitis limfositik (LCMV), turunan virus Arenaviridae. LCM bisa dibawa oleh hewan pengerat yang biasanya ada di rumah-rumah.
Selain itu, virus ini juga bisa disebarkan oleh hewan pengerat peliharaan seperti hamster. Jika Anda tergigit atau terkena air liur dan air kencing hewan tersebut, Anda berisiko tinggi mengalami penyakit infeksi ini.
Penyakit ini awalnya tidak akan menimbulkan gejala tertentu. Gejala baru timbul setelah 8-13 hari setelah terserang virus pada tikus ini. Anda akan merasakan gejala, seperti:
- Demam
- Kurang nafsu makan
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Selain itu, gejala lain yang muncul bisa termasuk:
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Nyeri sendi
- Nyeri dada
- Nyeri testis
- Nyeri parotid (kelenjar ludah)
Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit LCM bisa berkembang lebih jauh hingga menimbulkan peradangan pada sumsum tulang belakang. Jika ini terjadi, akan muncul beberapa gejala seperti kelemahan otot, kelumpuhan, hingga perubahan lainnya pada tubuh.
LCM memerlukan perawatan intensif di rumah sakit yang ditentukan berdasarkan tingkat keparahannya. Obat antiperadangan, seperti kortikosteroid dapat diberikan dalam kondisi tertentu.
5. Rat bite fever (RBF)
RBF adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan tikus. Gigitan tersebut dapat mengakibatkan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Spirillum minus atau Streptobacillus moniliformis. Ketika seseorang terserang RBF, maka akan muncul berbagai gejala yang tidak biasa.
Gejala yang ditimbulkan dari rat bite fever adalah:
- Demam
- Muntah
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Kemerahan pada kulit
Selain melalui gigitan, penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada tikus ini juga bisa ditularkan lewat makanan dan minuman yang sudah dimakan atau terkena air liur tikus. Jika tidak diobati, gigitan tikus yang menyebabkan rite bite fever bisa menjadi penyakit yang bahaya atau bahkan fatal.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada tikus ini harus segera diatasi ketika Anda mengalami gejala-gejalanya. Dokter akan mengatasi kondisi Anda dengan antibiotik.
6. Leptospirosis
Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang ditularkan oleh tikus ketika seseorang memiliki luka terbuka. Kemungkinan, infeksi terjadi saat luka terbuka yang belum sembuh tersebut bersentuhan atau terkena langsung dengan perantara, misalnya air atau tanah, yang sudah tercemar oleh urine hewan pengerat ini.
Gejala penyakit akibat bakteri pada tikus ini ada banyak, seperti:
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Menggigil
- Nyeri otot
- Muntah
- Kulit dan mata kuning
- Mata merah
- Sakit perut
- Diare
- Ruam
Meski menular dari tikus ke manusia, bakteri penyebab leptospirosis tidak akan berpindah antar manusia. Tanpa sengaja menyentuh perantara yang telah terkontaminasi oleh urine hewan pengerat ini pun berpeluang menularkan bakteri leptospirosis.
Penyakit ini tidak boleh disepelekan. Pasalnya, leptospirosis bisa berkembang lebih parah menjadi meningitis (radang selaput otak), kerusakan ginjal, gangguan pernapasan, hingga kematian bila tidak segera ditangani.
Leptospirosis ditangani dengan antibiotik yang harus diberikan pada tahap awal infeksi. Dalam kasus yang lebih parah, Anda mungkin membutuhkan antibiotik yang diberikan melalui infus.
Penyakit-penyakit di atas dapat Anda cegah dengan memperhatikan faktor-faktor risikonya. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan membasmi hama tikus di di sekitar Anda. Segera konsultasikan gejala yang Anda rasakan kepada dokter.
(Dwi)