SINYALBEKASI.COM - Dalam satu lingkarang pertemanan, mungkin Anda memiliki rekan yang gemar tampak keren, superior, dan dikagumi karena apa yang ia miliki. Ternyata, ada alasannya mengapa mereka suka memamerkan kekayaan dan kemewahan supaya dikagumi.
Setiap orang tentu memiliki karakter yang berbeda-beda. Alasan untuk pamer kekayaan dan kemewahan pun juga tak seragam. Namun, kita akan merasa risih ketika melihat orang-orang yang seperti itu. Bahkan, tak jarang kita akan menggosipkannya dengan segala hal yang buruk.
Akan tetapi, ternyata orang-orang yang suka pamer mempunyai alasannya tersendiri untuk bersikap seperti itu. Lantas, mengapa hal ini terjadi? Mengutip Psych Mechanics, sikap pamer muncul bergantung pada lingkungan tempat orang itu berada.
Baca juga:
1. 7 Ciri Orang Sombong yang Tak Pernah Disadari, No.1 Suka Pamer
2. Teman Munafik Bukan Teman Sejati, Waspada dan Jangan Dipercaya.!
3. Ciri Sifat Teman Yang Suka Menusuk Dari Belakang, Hati-hati Cuy.!
1. Merasa Insecure
Orang yang pamer biasanya justru merasa takut, malu, hingga insecure dengan dirinya. Untuk menutupi perasaan itu, ia pun akhirnya memamerkan pencapaian dirinya agar mendapat pengakuan dari orang lain.
Jika seseorang merasa hebat, ia tidak merasa perlu memberi tahu siapa pun tentang hal itu. Namun, jika menurut mereka tidak tahu bahwa ia hebat, orang tersebut harus berusaha menunjukkan kehebatannya.
Namun, munculnya perasaan ini pun bisa dipicu oleh berbagai faktor. Bisa saja orang tersebut pernah dirundung karena kekurangannya atau memiliki rasa trauma. Sayangnya, rasa trauma itu tak bisa diobati dengan baik sehingga membuat dirinya terus terjebak pada sikap ini.
2. Pengalaman Masa Kecil
Pengalaman masa kecil membentuk banyak perilaku seseorang saat dewasa. Seorang anak yang diberi banyak perhatian dan sanjungan atau dimanja oleh lingkungan sekitarnya, ada kemungkinan ia berusaha mempertahankan perhatian itu hingga akhirnya muncul sikap pamer.
Ini biasanya terjadi pada anak bungsu, tunggal, atau anak yang dimanja. Sejak kecil, setiap keinginan mereka harus dituruti dengan menunjukkan sikap tantrum. Orangtua yang tak tepat menangani tantrum anak bisa membuat mereka tumbuh jadi sosok ‘pemenang’ setiap saat.
3. Menipu diri sendiri untuk terlihat makmur
Untuk bisa melewati masa-masa sulit, terkadang orang sesekali pamer demi membuktikan kepada dunia bahwa ia baik-baik saja. Perilaku ini cukup normal, asal dalam batas wajar dan tidak dilakukan terus menerus.
Jika seseorang dipaksa untuk membual tentang kesuksesannya, itu bisa dibilang sebagai penipuan diri sendiri.
4. Obsesi
Ada tipe orang pamer, pertama pamer pada setiap orang dan kedua yaitu hanya pamer di depan orang yang mereka ingin buat terkesan. Contohnya seperti, mereka yang mengincar dan menyukai seseorang, atau sekedar ingin balas dendam pada orang tertentu.
6. Ingin diterima atau diakui
Menurut ahli psikolog, Abraham Maslow, alasan orang suka pamer adalah butuh pengakuan atau aktualisasi diri.
Ketika seseorang telah merasa kenyang dan cukup akan kebutuhan dasar dan psikologinya, maka dia tidak bergantung pada pengakuan orang lain. Sebaliknya, seorang dengan aktualisasi diri yang rendah akan merasa diterima oleh orang lain setelah mendapat pengakuan.
7. Untuk memperkuat identitas diri
Alasan orang pamer yang terakhir adalah untuk memperkuat identitas diri sendiri. Misalkan ia ingin pamer betapa pintar dirinya, maka ia akan memamerkan buku-buku yang telah dibaca, penghargaan, atau seminar yang pernah mereka ikuti.
Begitu juga saat mereka ingin memiliki identitas sebagai seorang yang pemberani, maka mereka akan senang memamerkan hal-hal yang membuktikan betapa beraninya mereka.
(Dwi)