SINYALBEKASI.COM - Otot merupakan jaringan tubuh yang berfungsi sebagai alat aktif yang menggerakkan seluruh organ di dalam tubuh.
Selain pada tulang, otot juga melekat pada organ dalam dan pembuluh darah. Hampir semua gerakan di dalam tubuh merupakan hasil dari kontraksi otot.
Nyeri otot juga bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Dalam banyak kasus, nyeri otot ini mungkin tidak perlu dikhawatirkan dan akan sembuh dengan sendirinya.
Tapi tetap saja, nyeri otot terkadang bisa menjadi gejala penyakit yang mendasari sehingga membutuhkan perawatan medis.
Gejala Nyeri Otot
Selain rasa nyeri otot, gejala nyeri otot juga bisa disertai dengan gejala lainnya seperti nyeri sendi, kram otot, dan kejang otot. Dikutip situs Verywell Health, gejala nyeri otot antara lain:
1. Rasa sakit dan kaku ketika sedang melakukan gerakan
2. Nyeri ringan atau berat yang berlangsung beberapa menit atau terus menerus (konstan)
3. Nyeri seperti otot yang sedang ditarik dan bengkak
4. Nyeri sendi (berhubungan dengan nyeri otot)
5. Demam dan menggigil (jika terjadi infeksi)
6. Merasa tertekan jika rasa sakitnya terjadi secara konstan
7. Kelelahan hingga mengganggu aktivitas normal.
Baca juga: Tahan Lama Saat Berhubungan Intim, 5 Titik Pijatan Ini Dapat Membantu Pria Menjadi Kuat
Penyebab Nyeri Otot
Dirangkum dari situs My Cleveland Clinic dan repository.poltekkespim.ac.id oleh AB Iza, secara umum, faktor penyebab nyeri otot adalah sebagai berikut:
1. Penyakit Autoimun
Nyeri otot yang disebabkan oleh penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh, secara keliru malah menyerang dirinya sendiri. Di mana, autoimun menyebabkan nyeri otot yang meliputi, sklerosis ganda, polymyositis, serta lupus.
2. Cedera
Penyebab nyeri otot adalah cedera akibat gangguan ultrastruktur dari myofilaments, khususnya karena kerusakan jaringan ikat otot itu sendiri.
Biasanya, setelah latihan keras biopsi otot sering menunjukkan perdarahan dari pengikat serat otot tersebut yang menimbulkan rasa sakit. Kemudian, meningkatkan sensitivitas nociceptors otot tersebut (reseptor nyeri).
3. Infeksi
Nyeri otot juga disebabkan infeksi bakteri dan virus yang bisa membuat tubuh merasa pegal-pegal.
Baca juga: Manfaat Pijat Refleksi bagi Kesehatan yang Wajib Diketahui
Jenis infeksi yang menyebabkan nyeri otot, di antaranya:
- Flu dan pilek.
- Malaria.
- Trichinosis (parasit yang menyebabkan penyakit bawaan makanan).
- Penyakit lyme.
- Rocky Mountain Spotted Fever (infeksi penyakit bakteri yang menyebar melalui gigitan kutu).
4. Kekurangan Vitamin D
Penyebab nyeri otot yaitu karena kurang vitamin B (defisiensi vitamin D). Di mana, kadar vitamin D dalam tubuh di bawah batas normal (tidak tercukupi).
Defisiensi vitamin D biasanya ditemui pada tipe orang yang sebagian besar melakukan aktivitas di dalam ruangan (kurang terpapar sinar matahari pagi).
5. Obat-obatan
Obat-obatan dan terapi tertentu termasuk penyebab nyeri otot, baik itu sementara atau kronis. Pasalnya, beberapa obat tertentu bisa menyebabkan peradangan di sekitar sel otot (myositis), yang bisa mengaktifkan reseptor nyeri otot.
Baca juga: Titik Pijat Refleksi Kaki Bagi Kesehatan Tubuh, Simak Ulasan Berikut ini.!
Obat yang menyebabkan nyeri otot meliputi:
- Obat tekanan darah tinggi, misalnya angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor.
- Perawatan kanker (kemoterapi dan terapi radiasi).
- Obat penurun kadar kolesterol (statin).
6. Gangguan Neuromuskular
Penyebab nyeri otot lainnya adalah gangguan neuromuskular, di mana gangguan tersebut mempengaruhi otot dan saraf hingga mengalami kelemahan.
Kondisi tersebut meliputi:
- Penyakit Lou Gehrig atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
- Distrofi otot.
- Miastenia gravis.
- Atrofi otot tulang belakang.
7. Ketidakseimbangan Hormon dan Withdrawal Syndrome
Nyeri otot bisa terjadi jika ada salah satu hormon reproduktif yang tidak lagi bekerja sesuai fungsinya. Akibatnya tubuh akan beralih menggunakan persendian high-test hormone.
Anda pernah atau sering mengalami nyeri otot karena gangguan tidur? Hal itu bisa terjadi karena sindrom penarikan yang disebabkan oleh ansietas temporer (gangguan kecemasan. Di mana, hal itu muncul akibat situasi yang menimbulkan stres atau kebisingan.
8. Penggunaan Berlebihan (Overuse)
Nyeri otot juga disebabkan karena kerusakan mikro yang terjadi dalam sel-sel otot itu sendiri. Akibat melakukan aktivitas fisik atau olahraga berlebihan, di mana otot sebelumnya jarang digunakan, dan tiba-tiba harus melakukan pekerjaan yang jauh lebih berat dari biasanya.
Sejatinya, nyeri otot bisa terjadi dengan penyebab yang berbeda-beda dan tergantung dari keparahan nyeri otot itu sendiri.
dijelaskan repository.poltekkespim.ac.id oleh ab iza, nyeri otot yang terjadi karena kontraksi otot secara berulang-ulang dan statik, sehingga bisa mengakibatkan otot menjadi meradang atau spasme disebut juga kram otot.
Solusi nyeri otot
dilansir situs yankes.kemkes.go.id dan my cleveland clinic, berikut merupakan solusi dan cara menghilangkan nyeri otot:
- Mengistirahatkan tubuh atau bagian yang terasa nyeri.
- Tidur yang cukup.
- Mengelola stres.
- Menghindari melakukan olahraga berat atau aktivitas yang banyak memerlukan kerja otot sampai otot benar-benar pulih.
- Melakukan yoga atau meditasi untuk meregangkan otot-otot yang bermasalah.
- Kompres dingin pada bagian nyeri untuk mengurangi peradangan, dan kompres panas untuk meningkatkan aliran darah.
Cobalah untuk terapi komplementer, misalnya pijat atau akupuntur.
- Mengkonsumsi obat pereda nyeri.
Berapa lama nyeri otot sembuh total? Lama nyeri otot dapat terjadi 6-12 jam dan bertahan hingga 48 jam.
Seseorang juga mungkin mengalami nyeri otot yang tertunda atau dikenal delayed onset muscle soreness (DOMS), terutama setelah melakukan aktivitas fisik atau berolahraga. Segera hubungi dokter jika nyeri otot semakin parah dan tak kunjung sembuh.
Demikian penjelasan tentang penyebab nyeri otot hingga cara mengatasi nyeri otot. Semoga bisa bermanfaat ya!
Sumber: https://health.detik.com/kebugaran/d-6501544/nyeri-otot-gejala-penyebab-dan-solusinya
(Dwi)