SINYALBEKASI.COM - Bagi mereka yang baru pertama kali hamil, tentunya sering bertanya-tanya terkait kondisi mual-mual dan muntah atau morning sickness yang dialaminya. Padahal, gejala semacam ini dapat dialami oleh semua orang, bukan hanya pada ibu hamil saja. Bahkan, dapat terjadi pada laki-laki yang bisa dialami pria atau suami yang disebut sebagai couvade syndrome.
Walau begitu, dalam istilah medis kondisi ini memang lebih mengacu pada gejala awal kehamilan. Sejatinya, morning sickness terjadi jam berapa dan berapa lama prosesnya? Yuk ketahui selengkapnya dalam artikel yang kami ulas di bawah ini bila ingin tahu selengkapnya.
Pengertian Morning Sickness
Morning sickness adalah gejala kehamilan yang ditandai dengan mual dan terkadang disertai muntah. Tak seperti namanya, gejala yang muncul tidak hanya dapat terjadi pada pagi hari saja, melainkan di berbagai waktu sepanjang hari. Umumnya, kondisi ini terjadi pada 4 bulan awal kehamilan.
Kondisi ini bukanlah gejala yang membahayakan, bahkan di alami oleh kebanyakan ibu hamil. Gejala dan tanda-tandanya umumnya akan menghilang setelah tiga atau empat bulan pertama kehamilan.
Puncak morning sickness umumnya terjadi pada minggu ke-9. Sementara awalnya dimulai pada minggu ke-6. Namun, dalam study tahun 2021 terbaru menunjukkan bahwa gejala yang muncul jauh lebih awal dari waktu tersebut.
Mengingat setiap orang umumnya memiliki gejala yang berbeda, maka tanda-tanda morning sickness akan berakhir pun berbeda pula. Namun ciri khas yang kerap terjadi yakni penurunan frekuensi mual dan peningkatan kembali nafsu makan.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang kerap menjadikan seseorang terkena morning sickness meliputi:
• Hamil bayi kembar atau lebih
• Punya masalah mual-mual bahkan sebelum kehamilan
• Penderita migraine kronis
Gejala & Tanda-Tanda Morning Sickness
Gejala yang kerap muncul meliputi mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Walaupun tidak terlalu berpengaruh pada kesehatan secara keseluruhan, namun kondisi ini juga dapat mengakibatkan berbagai macam masalah, salah satunya pada gangguan aktivitas sehari-hari.
Beberapa gejala morning sickness yang sering kali muncul meliputi:
• Mual dengan atau tanpa muntah
• Urine yang sedikit dan pekat
• Jantung berdebar-debar
• Pusing
• Lemas saat berjalan atau berdiri
• Muntah darah
• Sulit makan karena selalu ingin muntah
Diagnosis
Dokter akan mendiagnosis kondisi ini berdasarkan berbagai macam tahapan. Di antaranya yaitu melalui pemeriksaan fisik, wawancara medis untuk mengetahui riwayat kesehatan, hingga pengecekan lanjutan melalui USG untuk memastikan kondisi janin.
Tak hanya itu, dalam beberapa kasus yang parah dokter pun akan mencurigai adanya hiperemesis gravidarum yang merupakan salah satu komplikasi dari morning sickness. Jadi, akan ada tahapan selanjutnya seperti tes urine dan pemeriksaan darah.
Pencegahan
Tidak ada metode khusus untuk mencegah terjadinya kondisi ini. Namun, kita dapat mengendalikan gejala yang timbul dengan cara:
• Konsumsi vitamin B6 saat malam (harus sesuai anjuran dokter)
• Minum obat antihistamin (harus sesuai anjuran dokter)
• Minum obat anti mual (harus sesuai anjuran dokter)
• Sering-sering beristirahat
• Minum air yang banyak, terutama jika muntah-muntah
• Makan dalam jumlah kecil tapi sering
• Coba minum teh jahe
• Pastikan aroma kamar/ruangan rumah tidak bikin mual
• Hindari berbaring setelah makan
• Jangan makan-makanan pedas
• Hindari makanan dengan bau-bauan tajam
• Hindari makanan kaya lemak
Pengobatan
Karena bukan termasuk kondisi yang membahayakan, maka dokter akan memberikan pengobatan secara umum seperti:
• Pemberian vitamin prenatal
• Konsumsi vitamin B6
• Pengobatan metoclopramide (untuk mual)
• Pemberian antihistamin
• Pemberian phenothiazine (meredakan muntah)
• Antacid (menurunkan asam lambung)
• Akupuntur
• Produk alami dari jahe
Komplikasi
Morning sickness dapat mengakibatkan HG (Hyperemis gravidarum), suatu kondisi langka yang hanya terjadi pada 0,3 – 3% dari total ibu hamil. Penyebabnya sendiri belum pasti, namun gejala yang timbul meliputi:
• Mual-mual sepanjang waktu
• Mual diiringi muntah-muntah
• Dehidrasi akibat terlalu banyak muntah
• Penurunan berat badan hingga 5%
• Kepala pusing dan keleyengan
Tanpa mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini tidak hanya menimbulkan bahaya bagi ibu hamil, melainkan bagi bayinya. Contoh dampak yang terjadi yaitu:
• Dehidrasi parah
• Penurunan berat badan ekstrem
• Sering sakit
• Pertumbuhan bayi terhambat
• Kematian bayi
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagai ibu hamil, pastikan untuk mengunjungi dokter spesialis kebidanan dan kandungan atau dokter spesialis obstetri dan ginekologi secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Atau, bisa juga kunjungi bidan di masing-masing tempat tinggal Anda untuk pengecekan sederhana untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan.
Namun, segera bawa ke UGD bila mengalami gejala seperti:
• Penurunan berat badan ekstrem
• Tidak dapat menelan makanan
• Detak jantung berdetak kencang
• Muntah darah
• Sakit perut
• Demam
• Jarang buang air kecil
• Urine keruh
Narasumber:
dr. Boeyoeng Ego A.P. Dalimunthe, Sp. OG
Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Primaya Hospital Bekasi Utara