Top ads

Pipit Haryanti Tegaskan Masyarakat Desa Lambangsari Harus Ikut Andil Dalam Pencegahan DBD di Wilayah

28 Februari 2024, 17:27 WIB Last Updated 2024-02-28T10:44:08Z
Deskripsi Gambar
Deskripsi Gambar


SINYALBEKASI.COM
- Demam Berdarah Dengue (DBD) bukan hanya dari Pemerintah Desa saja yang melakukan pencegahan akan tetapi dari berbagai seluruh elemen masyarakat pun harus ikut andil untuk bersama-sama dalam melakukan Pencegahan.


Hal itu, dikatakan Kepala Desa Lambangsari, Pipit Haryanti SE.i saat menggelar sosialisasi Pencegahan DBD bersama RS. Mitra Keluarga di wilayah RW.03, Kp. Kalijambe, Tambun Selatan, pada Rabu (28/02/2024).


Selain itu, Pipit juga mengatakan pada saat musim penghujan datang, masyarakat desa diharapkan serius dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih.


"Karena sudah memasuki musim penghujan, kita harus benar-benar serius dalam menjaga lingkungan kita untuk tetap bersih. Karena biasanya penyakit DBD itu datang disaat musim hujan,"bebernya.


Ia juga menjelaskan, bahwa Pemerintah Desa Lambangsari akan tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan juga berusaha untuk terus memaksimalkan kegiatan tersebut dalam pencegahan DBD di wilayah Desa Lambangsari.


"Alhamdulillah grafik DBD masih landai, artinya belum ada laporan yang masuk terkait warga yang terjangkit DBD. Dan yang kita sosialisasikan saat ini lebih kepada pencegahannya saja, terkait kerjasama dengan pihak Rumah Sakit, pemdes akan selalu memaksimalkannya," jelas Pipit. 


Sementara itu, Perwakilan dari RS. Mitra Keluarga, dr. Haraka menjelaskan gejala penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti akan mengakibatkan Demam yang tinggi, kulit bintik merah serta nyeri otot dan sendi. Namun untuk DBD yang sudah parah mengakibatkan trombosit tubuh manusia akan turun drastis.


"Nah, untuk mencegah itu semua, mulailah pola hidup sehat, rajin berolahraga. Menguras, menutup, dan mengubur (3M) yang menjadi sarang nyamuk, bagi yang terjangkit harus banyak minum yang mengandung elektrolit seperti jus buah karena kebutuhan elektrolit penderita akan turun,"ucapnya. 


Ditempat yang sama, Bidan Malia dari Puskesmas Lambangsari menjelaskan cara penggunaan bubuk abete dan mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat berolahraga serta menanam sereh dan lavender. 


"Jadi, cara penggunaan bubuk abate adalah dengan cara menaburkan bubuk tersebut ke dalam wadah penampungan air kamar mandi. Adapun takaran penggunaannya, 10 liter air cukup dengan 1 gram bubuk Abate atau 100 liter air untuk 10 gram Abate (1 sendok makan peres diratakan atasnya = 10 gram Abate), Pungkasnya.


(Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini