Cawalkot Bekasi Brigjen TNI (Purn) Kemal Hendrayadi Kisahkan Kepemimpinan Menjadi Komandan Batalyon Papua

03 Juni 2024, 12:20 WIB Last Updated 2024-06-03T05:20:12Z
Deskripsi Gambar
Deskripsi Gambar


SINYALBEKASI.COM
- Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Brigjen TNI (Purn) Kemal Hendrayadi menyatakan pemimpin merupakan contoh paling utama bagi bawahannya, oleh karenanya rusaknya birokrasi, buruknya pelayanan publik serta budaya korup aparatur atau pejabatnya merupakan cermin dari keteladanan pemimpin atas bawahannya.


"Bagaimana cara agar birokrat yang rusak, pelayanan publik yang tidak maksimal, pejabat yang korup bagi saya nomer 1 adalah contoh. Jadi pemimpin adalah contoh, saya yakin dan percaya kalo pemimpin itu tidak bisa memberikan contoh maka dibawahnya akan rusak," ujar Kemal dalam acara Diskusi Publik Milad ke 20 tahun Gerakan Rijalul Islam (Garis) Bekasi bertajuk 'Bekasi Kini dan Esok' di Aula Masjid Jami Al Ghufron, Perumahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Ahad (2/6/2024).


"Ada pepatah mengatakan guru kencing berdiri maka murid kencing berlari. Saya berkeinginan nanti jika ditakdirkan menjadi Wali Kota saya akan memberikan contoh terbaik kepada bawahan," ungkapnya.


Lebih lanjut, Kemal mengatakan kalau pemimpin sudah tergiur dengan hal hal diluar aturan bisa dipastikan anak buahnya akan melakukan hal yang lebih parah. "Karena saya sudah buktikan saat menjadi komandan batalyon di Papua, permintaan saya hanya satu, jangan kamu melakukan apa yang tidak saya lakukan dan bagi yang melakukan saya hukum mereka dengan tegas, mereka tidak melawan karena melihat komandannya konsekuen," katanya.


Kemudian, soal keresahan para orang tua terhadap kondisi sebagian anak anak sekarang yang sudah tak lagi mengedepankan etika, Kemal menjelaskan hal itu tidak terlepas dari masuknya budaya luar.


"Masuknya westernisasi ke Indonesia berpengaruh besar terhadap degradasi moral dan akhlaqul karimah. Peran besar orang tua sangat dibutuhkan numun pengaruh luar juga tidak mungkin bisa kita hindari, karena itu kedepan harus ada lembaga yang bisa menangkal persoalan tersebut," pungkasnya. (Red/Denis)

Komentar

Tampilkan

Terkini