SINYALBEKASI.COM - Partisipasi politik perempuan di Indonesia, telah menempuh perjalanan panjang dan berliku. Dari masa Orde Baru yang membatasi ruang gerak perempuan di ranah publik, hingga era reformasi yang membuka peluang lebih besar, perempuan Indonesia terus berjuang untuk mendapatkan tempat yang setara dalam politik.
Perjuangan tersebut didorong oleh semangat, untuk mewujudkan keadilan gender dan keyakinan, bahwa keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan politik, merupakan hal krusial bagi kemajuan bangsa.
Sejak era reformasi bergulir, perempuan Indonesia semakin aktif dalam berbagai aspek kehidupan politik. Mereka tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga berani tampil sebagai calon legislatif, kepala daerah, bahkan hingga tingkat nasional.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras dan dedikasi para pegiat hak-hak perempuan, yang tak kenal lelah menyuarakan pentingnya kesetaraan gender dan mendorong terciptanya kebijakan yang afirmatif.
Tonggak penting dalam perjalanan partisipasi politik perempuan di Indonesia, adalah diberlakukannya kuota 30% untuk perempuan dalam legislatif pada tahun 2004. Kebijakan ini, meskipun masih memiliki tantangan dalam implementasinya, namun telah membuka pintu lebih lebar bagi perempuan, untuk menduduki posisi strategis di pemerintahan.
Semakin banyak perempuan yang terpilih menjadi anggota DPR, DPRD, dan memegang jabatan penting lainnya, membuktikan bahwa perempuan memiliki kapasitas dan kapabilitas, untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Di Kota Bekasi, semangat partisipasi politik perempuan tersebut, terwujud dalam pencalonan Nurul Sumarheni sebagai calon Wakil Wali Kota Bekasi nomor urut 2, yang merupakan representasi perempuan di kancah politik lokal, memberikan harapan baru bagi masyarakat, khususnya perempuan di Kota Bekasi.
Pengalamannya sebagai aktivis perempuan, Ketua KPUD Kota Bekasi, dan Pimpinan Perusahaan di BUMD Migas Kota Bekasi, menunjukkan rekam jejak yang mumpuni dan mencerminkan sosok kepemimpinan perempuan yang tangguh dan berpengalaman.
"Saya percaya, dengan lebih banyak perempuan yang terlibat dalam pengambilan keputusan, kita dapat menciptakan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan perempuan dan anak," ujar Nurul Sumarheni.
Dengan tagline 'Perempuan Lebih Mengerti Perempuan' dan 'Perempuan Dukung Perempuan', Nurul Sumarheni mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya perempuan, untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan dan hak-hak perempuan.
Tagline tersebut menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap isu-isu yang dihadapi perempuan, seperti kesenjangan ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta kurangnya representasi di berbagai bidang.
"Tagline tersebut bukan sekadar slogan, tetapi sebuah ajakan untuk bergerak bersama, menciptakan perubahan nyata bagi perempuan di Kota Bekasi," tegasnya.
Nurul Sumarheni tidak hanya berfokus pada pencalonannya semata, tetapi juga mengusung program-program yang berpihak pada perempuan dan anak. Ia berkomitmen untuk menciptakan kota yang ramah perempuan dan anak, dengan berbagai inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan perempuan di Kota Bekasi.
"Saya ingin Kota Bekasi menjadi kota yang aman, nyaman, dan memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan dan anak untuk berkembang," papar Nurul.
Program-program tersebut antara lain peningkatan akses perempuan terhadap pendidikan dan pelatihan keterampilan, akses layananan kesehatan, pemberdayaan ekonomi perempuan melalui UMKM, serta pengembangan ruang publik yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak.
"Program-program itu dirancang, untuk menjawab permasalahan riil yang dihadapi perempuan di Kota Bekasi. Saya berkomitmen untuk mengawal dan memastikan implementasinya jika terpilih nanti," ucap Nurul.
Dengan semangat yang terus berkobar, Nurul Sumarheni mewakili harapan bagi banyak perempuan di Kota Bekasi. Ia menjadi simbol perjuangan dan inspirasi bagi perempuan untuk berani berkiprah di ranah publik.
"Saya berharap, pencalonan saya dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk berani mengambil peran di berbagai bidang, termasuk politik," pungkasnya.
Keberhasilan partisipasi politik perempuan adalah langkah penting menuju keadilan dan kesetaraan, dan Nurul Sumarheni adalah contoh nyata bahwa perempuan memiliki kapasitas untuk memimpin, membawa perubahan, dan mewujudkan Kota Bekasi yang lebih baik bagi seluruh warganya.
Kehadiran Nurul Sumarhaeni dalam kontestasi politik di Kota Bekasi, menandakan semakin matangnya demokrasi di Indonesia dan semakin terbukanya peluang bagi perempuan, untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
(Red)