Top ads

Permintaan Maaf Tim UP3 PLN Bekasi -Cikarang Atas Insiden Pemukulan di Turnamen Futsal. Jadi Evaluasi dan Introspeksi Diri

21 Februari 2025, 11:14 WIB Last Updated 2025-02-21T04:14:11Z
Deskripsi Gambar
Deskripsi Gambar


SINYALBEKASI.COM
- Pihak UP3 PLN Bekasi -Cikarang sebagai penyelenggara Turnamen Futsal Piala PLN mengutarakan permintaan maaf atas terjadinya insiden keributan dan pemukulan awak media yang terjadi Kamis (13/02/2025) lalu.


Insiden keributan dan pemukulan antar wartawan yang terjadi pada Turnamen Futsal Piala PLN di Stadion Futsal Estadio Kota Bekasi dalam rangka media gathering tersebut berakhir pada pelaporan polisi oleh korban. 


Manager PLN UP3 Kota Bekasi, Deni mengakui peristiwa tersebut akibat kurang matangnya persiapan panitia turnamen futsal lantaran terlalu mepetnya waktu sehingga tidak adanya perijinan keramaian dan tidak tersedianya pengamanan dari pihak kepolisian serta aturan main yang tegas. 


"Kami atas nama panitia penyelenggara meminta maaf atas terjadinya insiden ini dan akan menjadi evaluasi dan instropeksi agar ke depannya penyelenggaraan kegiataan seperti ini bisa lebih baik lagi, " ucap Deni, 


Peristiwa tersebut berawal dari ketegangan antara pemain kedua tim yang memuncak dan suporter masuk sehingga terjadi keributan di dalam dan berlanjut di luar lapangan. 


Insiden ini menciptakan kekacauan yang mengganggu jalannya pertandingan dan memunculkan pertanyaan tentang sportifitas serta kesiapan dari pihak panitia dalam melakukan kompetisi olahraga futsal tersebut.


Meski kejadian itu cukup mengejutkan, pihak PLN sebagai penyelenggara dan sponsor utama turnamen futsal berkomitmen untuk menjadikannya sebagai pelajaran berharga. 


Mereka menegaskan bahwa keributan tersebut bukan hanya menjadi bahan evaluasi, tetapi juga sebuah momen untuk introspeksi diri bagi semua pihak yang terlibat, baik pemain, ofisial, maupun penonton.


"Keamanan, kenyamanan, dan nilai-nilai sportifitas adalah hal yang utama dalam sebuah turnamen olahraga. Insiden ini akan menjadi titik balik untuk meningkatkan pengawasan dan kontrol lebih ketat pada pertandingan-pertandingan selanjutnya," ujar Deni perwakilan PLN dalam sebuah diskusi bersama Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Kabupaten Bekasi yang digelar di RM. Ponyo Bekasi Rabu (19/02/2025). 


Selama beberapa hari pasca insiden, berbagai pihak mengungkapkan pentingnya kembali menanamkan budaya sportivitas di kalangan pemain dan supporter. 


Banyak yang menilai bahwa kejadian tersebut dapat dihindari dengan adanya komunikasi yang lebih baik dan kesadaran lebih tinggi tentang pentingnya menjunjung tinggi nilai fair play.


Selain itu, penyelenggara juga berencana untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pertandingan, termasuk memperkuat peran wasit dan pengawasan lapangan, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.


Insiden ini, meskipun memalukan, diharapkan dapat menjadi momen penting untuk memperbaiki diri, tidak hanya bagi para pemain, tetapi juga bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan turnamen. Semua pihak sepakat bahwa kejadian ini harus menjadi titik tolak untuk menjadikan ajang-ajang futsal berikutnya lebih tertib, sportif, dan bermartabat.


Sementara terkait dua Laporan Polisi (LP) yang dibuat oleh dua korban pemukulan berinisial GDN dan IN saat dimintai tanggapannya mengaku Laporan Polisi yang dibuat di Polres Metro Bekasi Kota akan tetap dilanjutkan. 


IN mengaku dirinya sebagai korban dan Pemred dari korban GDN yang juga merupakan wartawannya akan menempuh upaya hukum tersebut agar menjadi efek jera terhadap pelaku sebagai tanggungjawab atas perbuatannya. 


"Kita akan lanjut proses hukumnya, kita ikuti saja prosedur biarkan pihak kepolisian bekerja. Harapannya pihak kepolisian juga untuk serius menangani kasus pemukulan ini, " tegasnya.

Komentar

Tampilkan

Terkini